Edit

IA Scholar Foundation

Kami merupakan lembaga yang khusus didirikan untuk menjembatani para akademisi dan peneliti dengan dunia publikasi dan jurnal. IASF membawahi divisi penelitian dan publikasi ilmiah bereputasi melalui pelatihan, pendampingan, dan konsultasi.

 
sawan
Bagikan Berita

Review Artikel Sahabat IAS – IA Scholar baru saja menerima kabar baik dari salah satu alumnusnya, Ibu Suyami, yang merupakan peneliti di Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa dan Sastra, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Beliau mengikuti program pelatihan selama 5 hari di Studio IA Scholar Foundation tahun lalu tepatnya pada 23-27 Januari 2024. Kemudian bersama kawan-kawannya beliau telah berhasil menerbitkan artikel ilmiah berjudul “Sawan: Exploring the Knowledge and Wisdom of Javanese Traditional Healing Practices” dalam jurnal Cogent Arts & Humanities. Artikel ini menawarkan wawasan mendalam mengenai praktik penyembuhan tradisional masyarakat Jawa, khususnya terkait penyakit sawan, yang kaya akan makna budaya dan nilai spiritual.

Artikel ini menempatkan sawan dalam kerangka konsep cultural illness, yakni pandangan bahwa penyakit merupakan konstruksi budaya yang memberi makna terhadap pengalaman ketidaknyamanan. Perspektif ini didukung oleh Winkelman (2008), yang menyatakan bahwa hubungan sosial dalam konteks budaya turut membentuk pemahaman masyarakat terhadap penyakit. Dalam hal ini, sawan tidak hanya dipandang sebagai gangguan kesehatan, tetapi juga sebagai refleksi nilai sosial dan spiritual masyarakat Jawa.

Baca Juga: Top 5 Jurnal Terindeks Scopus dengan Subjek Area Feminisme

Temuan penting lainnya dari Suyami dkk. ini membedakan sawan dengan ayan (epilepsi), yang sering dianggap sama oleh sebagian masyarakat. Meskipun keduanya memiliki gejala yang mirip, sawan dipahami sebagai kondisi yang melibatkan aspek spiritual dan budaya, sementara ayan adalah kondisi medis yang diakui secara klinis. Hal ini memberikan kontribusi penting dalam mengklarifikasi kesalahpahaman terkait penyakit tradisional yang sering disamakan dengan istilah medis modern.

Terdapat lima kategori utama sawan yang dikenal dalam masyarakat Jawa: 1) Sawan Mayit, terkait dengan paparan terhadap mayat; 2) Sawan Bayi, berhubungan dengan kondisi bayi baru lahir; 3) Sawan Manten, muncul dalam konteks pernikahan; 4) Sawan Sambang Dalan, yang terjadi selama perjalanan; 5) Sawan Candhikala atau Sawan Celeng, yang muncul pada waktu transisi seperti senja.

Masing-masing kategori ini dianggap disebabkan oleh energi negatif tertentu, seperti kambon, keborang-kebarengan, nyampar nyandhung, katutan, dan kampiran. Selain mengidentifikasi penyebab, artikel ini juga menyoroti metode pencegahan dan pengobatan sawan, termasuk penggunaan singgul (ramuan herbal), tamba (obat tradisional), serta ritual seperti brobosan untuk menghindari dampak energi negatif.

Berbagai ramuan herbal dan obat tradisional yang perlu dilestarikan dengan upaya-upaya konservasi menjadi bukti pentingnya mendokumentasikan praktik-praktik tradisional sebagai bagian dari solusi alternatif untuk tantangan kesehatan di masa depan.  Dengan pendekatan holistik yang mencakup dimensi sosial, spiritual, kesehatan, hingga ekologis penelitian ini menjadi referensi penting baik bagi akademisi ataupun praktisi. Karenanya pengetahuan tentang sawan tidak hanya menjadi pengetahuan lokal bagi masyarakat Jawa namun dapat menjadi lesson learn bagi masyarakat global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mulai Percakapan
1
Butuh Bantuan? Hubungi kami
IA Scholar Foundation
Hello ????
Apa yang bisa kami bantu?