Sleman, Mei 2025 — IA Scholar Foundation kembali menggelar pelatihan penelitian, namun kali ini (20-24 Mei 2025) dengan pendekatan yang berbeda dari pelatihan-pelatihan sebelumnya. Bila biasanya pelatihan difokuskan pada pendampingan penulisan artikel jurnal ilmiah, kali ini IAS Scholar mengusung format baru yang dirancang khusus untuk menyusun proposal proyek penelitian.

Pelatihan ini diikuti oleh 15 dosen dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Materi yang dibawakan kali ini adalah desain penelitian sebagai framework berpikir untuk merancang proyek penelitian yang matang, berbasis masalah, dan berdampak luas. Salah satu peserta, Ibu dewi Nurnani, berharap bahwa ilmu yang didapatkannnya selama pelatihan dapat beliau sampaikan juga kepada rekan-rekan di kampusnya. Peserta lainnya, Bapak Halintar Cokro juga menyampaikan, “Ilmu yang saya dapatkan tentang: metode penelitian yang lebih mudah, lebih jelas, lebih gamblang, dan mampu membedakan mana tata letak metode penelitian yang baik dan berguna, tepat untuk publikasi, untuk penelitian skripsi, disertasi, atau tesis.”

Dalam materi pelatihannya yang eksklusif, Prof. Irwan menekankan pentingnya research gap sebagai titik awal penelitian yang bermutu. Ia juga memperkenalkan model sistematika berpikir penelitian yang mencakup tahapan dari identifikasi masalah, kerangka teori, hingga penajaman variabel dan indikator, serta penjabaran strategi analisis. Pelatihan ini membantu para peserta mengarahkan ide-ide riset seni dan budaya ke dalam bentuk proposal proyek penelitian yang layak diajukan ke lembaga pendanaan. Dengan pendekatan yang lebih kontekstual dan kolaboratif, IAS berharap para peneliti dari kampus seni mampu menjawab tantangan zaman melalui riset yang relevan, inovatif, dan transformatif.