Sleman – Dengan rasa syukur dan bahagia, IA Scholar Foundation mengumumkan bahwa IAS Journal of Localities (IASJOL) Vol. 1, No. 1 (2023) telah dipublikasikan untuk pertama kalinya. IASJOL merupakan publikasi akses gratis dan terbuka yang menyediakan artikel penelitian yang dipilih dengan baik dan andal dengan berbagai topik multidisiplin, terutama yang berhubungan dengan lokalitas dalam perspektif nasional dan internasional.
Jurnal yang terbit sebanyak dua kali dalam setahun ini menerima artikel interdisipliner dengan fokus pada berbagai tanggapan lokal terhadap gerakan transnasional dan trans-lokal serta potensinya untuk menciptakan lokalitas sebagai situs alternatif, seperti teori alternatif, komunitas alternatif, dan ruang alternatif dalam rangka menanggapi globalisasi. IASJOL menggabungkan elemen desain dan detail konseptual yang khusus (seperti tren global dan keprihatinan lokal), menghasilkan isu-isu berbeda yang berkontribusi pada visi kolektif dan eksplorasi tema sehingga membuat setiap isu menjadi independen dan bertahan lama.
Editor in Chief IASJOL, Prof. Dr. Irwan Abdullah, menyampaikan bahwa dinamika lokalitas dapat mengarahkan kita pada kemajuan dalam wacana dan praktik nasional dan internasional. Studi masa depan harus fokus pada hubungan antara isu-isu lokal, nasionalisme, dan globalisasi. Pengaruh teknologi informasi dan komunikasi, fungsi resistensi lokal terhadap globalisasi, keterlibatan sosial dan politik komunitas lokal adalah beberapa kekuatan transformatif dan kontras yang harus diperhatikan oleh para scholar.
Terdapat 5 artikel dalam terbitan kali ini: 1) Being #Wanitasaleha: The Representations of Saliha Woman on TikTok, yang menjelaskan bagaimana perempuan saleha digambarkan dalam media sosial TikTok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tema ideologis dan simbolik mencakup representasi perempuan yang taat.
2) From Global Language Use to Local Meanings: Arabic to Indonesian Absorption, studi ini tidak hanya mencoba melacak cara kata-kata berbahasa Arab dalam berbagai kategori tetapi juga mengkaji bagaimana penyerapannya ke dalam bahasa Indonesia. Studi ini menunjukkan bahwa kata-kata yang berhubungan dengan Islam, seperti yang berhubungan dengan fungsi, moralitas, kematian, dan okultisme, sering diadopsi dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. Karena bahasa Arab, bahasa Islam, memiliki pengaruh budaya yang sangat besar di Indonesia, penguasaan bahasa tidak dapat dipisahkan dari sejarah Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam.
3) Portuguese Representations in The Semana Santa Ritual in Larantuka, yang menjelaskan bagaimana budaya Portugis berfungsi dalam tradisi Semana Santa Larantuka dan mengapa warisan Portugis ditegakkan dan dipertahankan dalam adat. Temuan menunjukkan bahwa ritual Semana Santa, tradisi budaya Portugis, terus dilakukan setiap tahun, begitu pula penggunaan bahasa Portugis dalam ritual dan simbol, serta persaudaraan Confraria yang didirikan Portugis. Proses akulturasi, cerita dari memori kolektif, dan perilaku patuh para pelaku tradisi dalam menjalankan ajaran leluhur merupakan tiga faktor penting yang mendasari kultur Portugis dalam ritual Semana Santa.
4. Negotiations Among Traditional Leaders in Muna Tribal Marriages, temuan penelitian ini menunjukkan bahwa peran pemuka adat sangat diperlukan dalam proses pernikahan masyarakat adat Muna, dimulai dengan memilih pasangan, melamar, dan diakhiri dengan pernikahan. Besaran mahar dalam pernikahan itu sendiri dapat dipengaruhi oleh penguasa adat yang berperan sebagai negosiator atau fasilitator pada saat diskusi atau negosiasi.
5. Demoralization Narrative: Foul Language Of Community Figures, yang menggambarkan bahasa tutur yang digunakan oleh tokoh masyarakat dalam komunikasinya dan menjelaskan arti penting tuturan tersebut. Studi ini menunjukkan bahwa karakter moral tokoh masyarakat tercermin dari makna kritis dan evaluatif tuturan yang digunakan dalam proses komunikasi