
Pelatihan IA Scholar (IAS) Batch 132 berlangsung istimewa dengan kehadiran peserta dari Fakulti Pengkajian Islam Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) sebanyak empat orang. Hal ini merupakan momen dalam sejarah pelatihan IAS yang semakin menunjukkan eksistensinya sebagai jembatan akademik lintas negara.
   Â
Pelatihan diawali dengan kunjungan peserta ke Rumah Jurnal UIN Salatiga yang menjadi markas Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies (IJIMS) dan IJTIHAD: Jurnal Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan. Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Tawangmangu, di mana peserta IAS bertemu dengan para stakeholder dari UIN Raden Mas Said dalam kesempatan forum group discusssion Finalisasi Rencana Strategis UIN Raden Mas Said tahun 2025-2029. Pada pertemuan ini, IAS memainkan peran penting sebagai konektor antara Fakulti Pengkajian Islam UKM dan UIN Raden Mas Said. Harapannya, pertemuan ini menjadi langkah awal dari kerja sama konkret dalam bentuk riset kolaboratif maupun program pertukaran pelajar.
  Â
Pelatihan berlanjut pada 7 Mei 2025 dengan sesi yang tak kalah menarik: para editor jurnal bereputasi hadir memberikan wawasan strategis dalam pengelolaan jurnal dan publikasi internasional. Jurnal yang diwakili dalam sesi ini antara lain Volkgeist, IJTIHAD: Jurnal Ilmu-Ilmu Al-Qur’an dan Hadis, Peuradeun, dan Journal of Islamic Law (JIL). Mereka berbagi tips dan trik menjadi penulis yang sukses menembus jurnal bereputasi hingga hingga lika-liku menjadi pengelola jurnal terindeks Scopus.
Keistimewaan batch ini juga ditandai dengan keikutsertaan Rektor IAIN Sorong, Dr. Suparto Iribaram, S.Sos., MA, sejumlah wakil rektor dari IAIN Sorong dan IAKN Ambon. Ini menunjukkan tingginya antusiasme dan keseriusan pimpinan perguruan tinggi dalam meningkatkan kapasitas akademik dan publikasi ilmiah di lingkungan mereka.
Pelatihan kali ini juga diikuti oleh beberapa peserta lain dari Universitas Gadjah Mada, Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta, IAIN Metro, dan Universitas Muhammadiyah Riau, sehingga total jumlah peserta sebanyak 15 orang. Batch 132 dijadwalkan akan berlangsung hingga 10 Mei 2025, dan diharapkan menjadi pijakan penting bagi kerja sama akademik yang berkelanjutan lintas institusi dan negara.